Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Nullam eu est quis enim commodo aliquet. Vestibulum eleifend venenatis massa. Curabitur rutrum accumsan felis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Phasellus ut augue eu purus iaculis viverra. Maecenas vehicula dictum diam.

BERITA

A. Definisi Berita


  • Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.


  • Williard C Bleyer: Berita adalah sesuatu yang termasuk yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat oleh suratkabar karena ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca.


  • William S. Maulsby mendefinisikan berita sebagai suatu penulisan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca.


  • Eric C. Hepwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca tersebut.


  • Mitchel Charmley mendefinisikan berika sebagai berikut:

“News is a timely, concised and accurate report of an event, not the event itself

(Berita adalah sebuah laporan mengenai sebuah kejadian yang hangat, padat dan akurat, bukan peristiwa itu sendiri)




B.Ada tiga unsur dalam definisi tersebut, yaitu "hangat, padat dan akurat".


  1. Hangat

Menurut Jacob Oetama Kehangatan merupakan ‘kemewahan’ bagi media. Dikatakan kemewahan prinsip dasar kerja media adalah memberikan informasi secepat mungkin kepada masyarakat. Informasi yang telah lewat tidak akan menarik masyarakat.



Peristiwa yang dikatakan hangat adalah:

  • Peristiwa yang baru saja terjadi

  • Peristiwa yang sudah terjadi namun belum banyak orang yang mengetahui

  • Peristiwa yang merupakan kelanjutan dari kejadian sebelumnya.


2. Padat

Proses kerja jurnalistik harus mampu menginformasikan selengkap mungkin mengenai peristiwa dalam keterbatasan ruang dan waktu.Keterbatasan ruang berkaitan dengan jumlah halaman yang terbatas (media cetak), dan keterbatasan waktu berkaitan dengan media elektronik. Pemadatan berdampak pada munculnya konsep Realitas pertama (kejadian) dan Realitas kedua (berita di media), artinya berita di media tidak bisa sama persis sebagaimana peristiwa sebenarnya karena adanya proses penyeleksian (point of view), pengurangan (reduksi fakta), dsb.


3. Akurat

Akurat adalah mengurangi sesedikit mungkin kesalahan peliputan. Untuk itu dituntut disiplin dalam melakukan verifikasi.

    Akurasi merupakan elemen yang membedakan karya jurnalisme dengan cerita fiksi dan bahkan dengan infotainment.



C. Nilai Berita

1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca. Semakin penting suatu kejadian, maka semakin memiliki nilai berita.



2. Magnitude (skala kejadian), yaitu tingkat pengaruh suatu kejadian, bisa lokal, nasional maupun internasional. Semakin besar skalanya, maka semakin memiliki nilai berita. Misalnya Pilkada Yogyakarta memiliki mganitude lokal, sementara Peristiwa Lapindo magnitudenya nasio nal dan Tsunami Aceh magnitudenya internasional.



3. Timeliness (aktualitas)/ kebaruan (novelty), yaitu menyangkut waktu kejadian. Kegiatan jurnalisme bertumpu pada informasi. Yacob Utama mengatakan bahwa kehangatan informasi merupan kemewahan bagi media. Karenanya media berlomba untuk menyajikan informasi yang hangat. informasi yang hangat akan memiliki nilai berita. Itu sebabnya kenapa koran berlomba sepagi mungkin sampai ke pembaca. Televisi menyajikan breaking news, dan sebaginya.



4. Proximity (Kedekatan). Kedekatan merupakan unsur penting bagi media. Fenomena adanya ‘Radar’ Jawa Pos serta Kompas edisi lokal merupakan upaya media untuk lebih dekat dengan pembacanya. Semakin dekat suatu berita dengan pembacanya, maka akan semakin memiliki nilai berita. Selain secara geografis, kedekatan juga bisa diukur secara psikologis, artinya berita yang sesuai dengan latar belakang pengalaman seseorang maka akan semakin memiliki nilai berita. Seorang geolog tentu akan tertarik untuk membaca berita gempa dan ahli ekonomi akan tertarin membaca berita ekonomi, dan sejenisnya.



5. Prominence (Ketenaran), yaitu nilai berita yang menyangkut keterlibatan orang terkenal dalam suatu peristiwa. Ketika si Fulan terpeleset dan babak belur tidak seorang pun mempedulikannya, namun ketika Fidel Castro terpeleset dan jatuh maka orang di seluruh dunia ‘memelototkan’ matanya dan berspekulasi terhadap peristiwa tersebut. Oleh karenanya semakin suatu peristiwa melibatkan orang terkenal, maka peristiwa tersebut semakin memiliki nilai berita.



6. Human Interest (manusiawi), yaitu kejadian yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca. Journalism touches all the human being, segala sesuatu yang menyangkut manusia dan kemanusiaan sangat menarik dalam jurnalisme.


  • Seksualitas.

  • Konflik

  • Kejahatan

  • Ketegangan



File Under:

0 kOmeNtaR: