Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Nullam eu est quis enim commodo aliquet. Vestibulum eleifend venenatis massa. Curabitur rutrum accumsan felis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Phasellus ut augue eu purus iaculis viverra. Maecenas vehicula dictum diam.

Es dawet penyambung hidupku



“Hidupku tergantung pada penjualan es dawet” kata itu yang keluar dari mulut pak lamtaro si tukang es dawet yang berjualan setengah umurnya demi menghidupi keluarganya.

Lamtaro (40) seorang pedagang dawet yang biasa mangkal di dapan pasar beringharjo mulai berjualan dari jam Sembilan pagi sampai jam tujuh malam, bapak asli bantul ini sudah 20 tahun berjualan es dawet, dengan wajah yang pantang menyerah ini dia menjual es dawetnya dengan harga 2500/gelas, bapak dua anak ini merasa cukup senang dengan profesinya ini, walaupun melihat persaingan sesema pedagang es dawet di malioboro makin banyak pak lamtaro merasa tidak ada kekhawatiran karena “Rejeki seseorang sudah ada yang mengatur” ucapnya sambil melayani pembeli,Ada sekitar 15 pedagang es dawet yang tersabar di daerah malioboro dan kebanyakan masih ada hubungan darah. Bapak berbadan gendut ini bisa memperoleh ongset 300 ribu pada hari-hari biasa, tapi kalau hari libur ongsetnya bisa mencapai 500 ribu sehari. Usaha turun-temurun ini sudah bisa menyekolahkan anaknya sampai kejenjang kuliah, anaknya yang pertama kuliah di UGM jurusan hukum semester enam, dan si bungsu masih duduk di bangku SD, sedangkan sang istri berjualan es dawet juga di rumah

nama: ikhsan Hikmawan
Nim: 153070334
File Under:

0 kOmeNtaR: