Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Nullam eu est quis enim commodo aliquet. Vestibulum eleifend venenatis massa. Curabitur rutrum accumsan felis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Phasellus ut augue eu purus iaculis viverra. Maecenas vehicula dictum diam.

Berita atau Hiburan?

Untuk memeriahkan event tahunan Communication Freak,  Selasa 10 Maret 2009 kemarin, Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta mengadakan talkshow dengan tema "Jurnalisme Infotainment, Berita ataukah Hiburan Semata?". Talkshow yang diadakan di ruang seminar kampus II Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Prof.S Djuarsa Sendjaja selaku ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Erika Andriarni eks. Produser Pelaksana Infotainment Silet di RCTI, dan Raldy Doy selaku Corporate Communication TV One. Sebagai moderator adalah Bpk Agung dari UPN "Veteran" Yogyakarta

Talkshow yang berlangsung sekitar tiga jam ini mengupas tentang infotainment yang dilihat dari sisi baik dan buruk tayangan tersebut. Ada pro dan kontra dengan adanya jurnalisme program infotainment itu sendiri. “Berita yang mempunyai nilai taste yang tinggi, bukanlah berita yang sensasional. Melainkan berita yang rasional. Infotainment kebanyakan menayangkan berita yang sensasional dan mengandung unsur-unsur popularitas, konflik, sensasi, dan seks”, ujar Sasa Djuarsa.

Namun menurut Erika Andriarni yang telah lama berkecimpung dalam dunia entertainment mengatakan, “infotainment itu tidak hanya mengangkat ranah private seseorang artis dan berita sensasional yang sering menjadi kontrofersi. Tetapi juga menyajikan sisi lain dari seorang artis tersebut. Seperti gaya hidup, keberhasilan, dan prestasi yang telah dicapai. Infotainment juga tidak mungkin menayangkan berita yang tidak komprehensif atau bisa disebut kabar burung”, tambahnya.

Talkshow ini memberikan gambaran kepada para pesrta bahwa infotainment merupakan acara yang tidak patut ditonton namun juga tidak mungkin untuk ditiadakan karena memiliki rating yang tinggi. Sehingga faktor utama dari adanya tayangan infotainment adalah masyarakat. “Bagaimana infotainment tidak menjamur kalau kebiasaan masyarakatnya sendiri masih suka dengan acara yang berbau gosip tersebut” ujar Sasa Djuarsa. 

Saat ini merupakan era berita, dimana masyarakat sangat memerlukan berita sebagai kebutuhan yang penting. Media juga menjadi pilar demokrasi di sejumlah negara termasuk Indonesia.  “Berita adalah sebuah kebutuhan untuk membantu masyarakat dalam mencapai perubahan negeri ini”, ujar Raldy Doy.
KARTIKO WULANTOMO (153070313)
File Under:

0 kOmeNtaR: