Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Nullam eu est quis enim commodo aliquet. Vestibulum eleifend venenatis massa. Curabitur rutrum accumsan felis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Phasellus ut augue eu purus iaculis viverra. Maecenas vehicula dictum diam.

Aktivitas Pembentukan Koalisi Diragukan

Pasca pemilu legislatif, parpol yang memenuhi syarat untuk mengajukan calon presidennya terlihat sibuk dan tidak memperdulikan rakyat yang memperhatikan dan cenderung bingung.

Pemilu legislatif 2009 kali ini tetap didominasi partai-partai besar dalam perolehan suaranya. Partai Demokrat menunjukkan taringnya dengan memperoleh 20% suara, dan menduduki peringkat pertama di dalam kompetisi ini. Partai-partai lain tidak dapat menembus angka 20% seperti Partai Demokrat. Partai Golkar yang menjadi saingan Partai Demokrat mencapai hasil 14%, sedangkan Partai baru seperti Gerindra dan Hanura hanya memiliki 4% suara saja. Dari kejadian semacam ini, jelas sekali bahwa animo masyarakat terhadap Partai Demokrat masih tinggi. Hal ini disebabkan SBY yang memainkan peranan kuat.

Koalisi adalah agenda yang sudah dipersiapakan oleh masing-masing partai politik untuk memperkuat suara untuk pemilihan Capres. Para pesaing berat partai demokrat seperti Golkar dan PDI-P, mengadakan sebuah koalisi yang siap menggempur Partai Demokrat. Partai-partai menengah dan kecil pun tak kalah sibuk. Mereka juga menempel pada partai-partai besar lainnya.

Dari koalisi semacam ini, mereka malah menunjukkan kebingungan dalam menentukan arah. Egois da plin-plan merupakan sifat yang dimiliki setiap partai yang berkoalisi kali ini. Rakyat yang memilih salah satu dari mereka tidak dilibatkan dalam penentuan calon Presiden RI. Kebingungan arah juga turut dirasakakan masyarakat luas yang sedang bersiap menunggu hasil calon-calon Presiden.

Para pengurus partai dan para kandidat, khususnya Antara SBY dan JK berusaha menunjukkan kekuatan masing-masing dan berusaha menjatuhkan satu sama lain. Padahal hingga saat ini mereka masih menjabat sebagai Presiden dan Wapres. Ketidakharmonisan ini sudah tercium oleh media dan malah menunjukkan sikap tidak kompak dalam bekerja, dan terlihat bekerja sendiri-sendiri. Apalagi ditambah Partai Golkar tidak akan berkoalisi lagi dengan Partai Demokrat. JK bekata bahwa hal ini dilakukan demi harga diri partai.

Harapan baik selalu muncul dalam benak masyarakat luas. Mereka tidak menginginkan terjadinya sebuah konflik yang tidak perlu dilakukan, hanya karena demi meraih jabatan tertinggi di negeri ini dan cenderung melupakan rakyat yang hanya menjadi boneka penghias pesta demokrasi. Parti-partai harus menyadari hal ini, karena kekuasaan tertinggi sesungguhnya ditangan rakyat, dan mereka sewaktu-waktu akan menunjukkan kekuatannya jika wakil yang mereka pilih tidak bekarya sesuai harapan dan mengecewakan.

F. BRIAN RANGGA K. - 153070080




File Under:

0 kOmeNtaR: