Setelah keputusan golkar berpisah dari partai demokrat, pembentukan koalisi antar partai politik pada detik-detik terakhir menjelang pemilu presiden juli nanti semakin terbaca, mana yang menjadi kawan dan mana yang menjadi lawan tanpa tanpa memperhatikan harga diri partai. Koalisi ini sengaja dibentuk demi kemenangan semata, sebut saja wiranto dan prabowo subianto yang semula menggembar-gemborkan diri sebagai calon presiden sekarang hanya menjadi cawapres. Wiranto sendiri sudah dipastikan akan menemani jusuf kalla sedangkan prabowo masih ditunggu kepastiannya apakah akan mendampingi megawati atau tidak. Sekarang hanya tinggal SBY yang belum menentukan pasangannya, akan tetapi disebut-disebut direktur Bank BI yaitu Budiono yang akan maju mendampinginnya.
Sekarang sudah muncul gambaran bagaimana peta kekuatan mereka juli nanti, akan tetapi seharusnya para elite politik perlu memikirkan lebih matang siapa pendampingnya dalam berkoalisi, tidak hanya asal pilih demi kemenangan dan kekuasaan semata. Seperti arti katanya koalisi yaitu wadah yang harus diisi dalam hal ini yaitu partai-partai politik yang sependapat dan seperjuangan demi kepentingan bersama. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi para capres maupun cawapres, pekerjaan rumah untuk menyejahterakan rakyat dan memajukan rakyat, jangan hanya berkoalisi demi kemenangan dan kekuasaan semata tetapi berkoalisi untuk menciptakan indonesia yang lebih baik dan lebih berkembang. Tentu saja hal seperti inilah yang diidam-idamkan bangsa kita, bangsa kita haus akan kesjahteraan, bangsa kita lapar akan kehormatan.
Kini hanya tinggal masyarakat yang menentukan apakah ingin tetap hidup seperti ini atau memilih perubahan yang hanya janji semata. Memang masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sulit layaknya memilih kucing dalam karung. Bagaimana tidak visi misi mereka sebagai pemimpin bangsa kedepan saja belum jelas, mereka seakan lebih mementingkan namanya daripada nama bangsa Indonesia ini. Tentunya siapapun yang akan terpilh nanti itulah yang terbaik buat bangsa ini, semoga Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar ditangan pemimpin-pemimpin yang sedang berjuang mengalahkan lawan-lawannya ini.
Sekarang sudah muncul gambaran bagaimana peta kekuatan mereka juli nanti, akan tetapi seharusnya para elite politik perlu memikirkan lebih matang siapa pendampingnya dalam berkoalisi, tidak hanya asal pilih demi kemenangan dan kekuasaan semata. Seperti arti katanya koalisi yaitu wadah yang harus diisi dalam hal ini yaitu partai-partai politik yang sependapat dan seperjuangan demi kepentingan bersama. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi para capres maupun cawapres, pekerjaan rumah untuk menyejahterakan rakyat dan memajukan rakyat, jangan hanya berkoalisi demi kemenangan dan kekuasaan semata tetapi berkoalisi untuk menciptakan indonesia yang lebih baik dan lebih berkembang. Tentu saja hal seperti inilah yang diidam-idamkan bangsa kita, bangsa kita haus akan kesjahteraan, bangsa kita lapar akan kehormatan.
Kini hanya tinggal masyarakat yang menentukan apakah ingin tetap hidup seperti ini atau memilih perubahan yang hanya janji semata. Memang masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sulit layaknya memilih kucing dalam karung. Bagaimana tidak visi misi mereka sebagai pemimpin bangsa kedepan saja belum jelas, mereka seakan lebih mementingkan namanya daripada nama bangsa Indonesia ini. Tentunya siapapun yang akan terpilh nanti itulah yang terbaik buat bangsa ini, semoga Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar ditangan pemimpin-pemimpin yang sedang berjuang mengalahkan lawan-lawannya ini.
Aga Mandala Nosya (153070355)
0 kOmeNtaR: